Seperti yang sudah kami sebutkan di artikel sebelumnya bahwa jahe memiliki banyak manfaat yang bisa kita peroleh dengan mengkonsumsinya. Tak jarang jahe ini dijadikan wedang dengan dicampur dengan berbagai bahan yang lain untuk menambah citarasa serta menambah khasiat yang lain.

Jahe yang mempunyai nama latin Zingiber officinale adalah sebuah tanaman rimpang yang lebih populer sebagai rempah-rempah dan juga bahan obat. Rimpang jahe sendiri berbentuk  jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Dan jahe sendiri memiliki rasa pedas yang dominan karena disebabkan adanya senyawa keton yang disebut dengan zingeron.

Cara mengolah atau cara membuat minuman jahe pun sangat beragam. Mungkin yang sering kita temui adalah jahe yang masih utuh dengan rimpangnya. Tapi tak jarang pula kita menemukan jahe yang sudah dikeringkan ataupun jahe yang sudah menjadi serbuk. Dan ide resep minuman jahe pun juga banyak kita temui di internet. Seperti halnya 3 ide resep wedang jahe yang sudah kami tuliskan sebelumnya.

Jahe yang sering kita temui mungkin ada tiga macam, yaitu jahe merah, jahe gajah dan jahe emprit. Khasiat yang terkandung didalam ketiga jenis jahe tersebut bisa dibilang sama. Hanya saja kadar rasa pedasnya saja yang berbeda. Seperti jahe merah yang harganya lebih mahal dan rasanya juga lebih pedas daripada kedua jenis yang lain. Sedangkan jahe emprit biasanya digunakan untuk bahan memasak.

Dan yang paling penting disini adalah khasiat apa yang terkandung didalam jahe. Dan manfaat apa saja yang bisa kita dapat dari mengkonsumsi jahe secara rutin. Berikut adalah manfaat jahe bagi kesehatan tubuh.

Seperti yang sudah kami sebutkan bahwa jahe mengandung senyawa zingeron (gingerol), dan senyawa ini sendiri bisa membantu memperlancar peredaran darah dalam tubuh. Dan jahe merupakan salah satu jenis makanan yang disebut diaphoretic, ini berarti jahe memicu keluarnya keringat. Pengeluaran keringat bermanfaat bagi Anda terutama saat Anda sedang demam atau flu

Jahe memiliki kandungan phenolic yang berfungsi untuk meredakan gejala iritasi gastrointestinal, menstimulasi air liur, mencegah kontraksi pada perut, hingga membantu pergerakan makanan dan minuman selama masih berada didalam saluran pencernaan. Jahe juga memiliki ssebutan carminative yaitu suatu substansi yang dapat membantu mengeluarkan gas berlebih yang berada di saluran pencernaan. Oleh sebab itulah, dengan mengkonsumsi jahe dapat meredakan masalah pencernaan seperti kolik dan dispepsia.

Selain dapat mengatasi masalah pencernaan, mengkonsumsi jahe secara rutin juga dapat mengurangi mual, terutama mual yang disebabkan oleh morning sickness saat hamil, vertigo, maupun efek samping pengobatan kanker. Anda bisa mengkonsumsinya secara mentah ataupun dibuat minuman hangat, dan jahe yang berbentuk permenpun juga bekerja dengan baik untuk meredakan mual pada ibu hamil.

Senyawa zingeron yang terkandung dalam jahe ternyata juga bersifat anti-inflamatori. Hal inilah yang menjadi penyebab orang yang menderita penyakit persendian seperti osteoarthritis dan rematik melaporkan berkurangnya rasa sakit setelah mengonsumsi jahe secara teratur. Selain itu, mengonsumsi jahe tidak hanya mengurangi rasa sakit tetapi juga mengurangi pembengkakan pada bagian yang sakit. Jadi jahe diperkirakan dapat menghambat komponen yang berperan dalam proses inflamatori dalam tubuh seperti sitokin, kemokin, kondrosit, dan leukosit.

Karena jahe bisa memicu timbulnya keringat pada tubuh inilah yang juga membantu melindungi Anda dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit. Para ahli meneliti sejenis protein yang disebut dermicidin, diproduksi pada kelenjar keringat dan berfungsi melindungi tubuh dari bakteri seperti E. coli, staphylococcus aureus, serta jamur yang dapat menyebabkan penyakit kulit.

Suatu penelitian yang dilakukan di University of Georgia menyatakan bahwa konsumsi suplemen jahe setiap hari dapat mengurangi sakit-sakit otot yang diakibatkan oleh berolahraga hingga 25%. Jahe juga dapat mengurangi sakit akibat dysmenorrhea, serta rasa sakit pada saat menstruasi. Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa 60% wanita yang merasakan rasa sakit dikarenakan menstruasi berkurang setelah mengkonsumsi jahe.

Manfaat jahe untuk mencegah kanker mungkin belum banyak diketahui. Salah satu komponen jahe yang berperan dalam mencegah kanker adalah gingerol, phytonutrient dalam jahe yang juga memberikan rasa yang unik pada jahe. Gingerol dapat mencegah pertumbuhan sel kanker usus besar. 

Sebuah penelitian di University of Minnesota menyatakan bahwa gingerol yang terkandung didalam jahe ibsa memperlampat pertumbuhan sel tumor dalam tubuh. Peneliti yang sama kemudian menguji apakah selain mencegah pembentukan tumor, gingerol juga dapat mencegah penyebaran dan mengurangi tingkat keparahan sel tumor. Penelitian tersebut memberikan hasil positif. Gingerol dinilai mampu mencegah penyebaran dan bertambah parahnya sel tumor yang sudah tidak dapat dioperasi.

Itulah beberapa manfaat yang dapat kira peroleh dengan mengkonsumsi jahe secara rutin. Semua bentuk atau jenis jahe bisa anda konsumsi, tapi ada baiknya jika nada mengkonsumsi jahe yang masih segar, sehingga kandungan gingerol yang terkandung dalam jahe asih baik pula. Ada banyak ide olahan jahe yang bisa anda temukan. Baik anda membuatnya menjadi serbuk minuman, atau wedang ataupun menjadi campuran untuk masakan anda. Intinya tidak akan mengurangi manfaat yang akan diberikan jahe pada anda.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan anda. Sekian dan terima kasih.